Jangan tanya bagaimana raut wajah bahagia Yogi saat melihat Dirga makan dengan lahap untuk mengisi perutnya yang kosong. Tentu saja bahagia, dia seperti melihat mendiang adiknya yang juga seperti Dirga, selalu suka dengan makanan apa saja tanpa banyak milih. Diam-diam Yogi juga mengulas senyumnya disana.
Sekedar informasi saja, dulu saat Yogi masih kuliah, dia selalu pulang cepat hanya untuk melihat sang adik. Apalagi ketika dia membawa makanan, bahagia yang tercetak diwajah adiknya seperti obat untuk melepaskan penatnya. Perbandingan umur mereka juga terpaut sepuluh tahun. Dia hanya hidup bertiga, lantaran sang ibu meninggal tepat ketika melahirkan adiknya. Yogi jadi merasa tak tega karena sang adik tak bisa merasakan kasih sayang seorang ibu, terkadang ketika pulang dari sekolahnya, sang adik selalu menangis ketika bercerita temannya selalu menceritakan hal yang menarik tentang seorang ibu.