Baru memasuki gedung agensi, mendadak Dirga langsung dipanggil oleh salah satu staf yang disuruh oleh atasannya untuk memanggil Dirga menuju ruangannya. Dirga sudah bisa menebak apa yang akan terjadi, tapi dia tetap akan maju untuk segera menyelesaikannya. Tak ada waktu lagi untuk merasa khawatir dengan keadaan yang tak bisa dia hindari. Dia hanya perlu melewatinya, jika memang hal itu membawanya dalam kubangan masalah yang lebih besar, tak apa. Setidaknya dirinya sudah berjuang dan bertahan untuk tidak memasuki kubangan itu.
Meninggalkan dua teman grupnya di ruang kerja Goldie, Dirga berjalan sendiri melewati beberapa pintu untuk sampai pada pintu ruangan sang produser. Sebenarnya juga malas jika harus berurusan kembali dengan produser agensi ini. Tapi, ya sudahlah, dia tak ingin menghindar. Bukan hilang, tapi masalah itu akan terus menghantuinya.