Diatas ranjangnya, gadis dengan piyama berwarna merah itu memandang langit-langit kamar. Dadanya sakit sekali sejak siang tadi setelah mendengar berita itu. Ya wajar saja jika Chika merasa sakit hati, Dirga sudah keterlaluan jika sampai meniduri mantan manajernya itu. Masih Chika ingat, jika Dirga melakukan hal seperti itu hanya karena untuk kebaikan hubungan mereka. Itu juga salah Chika sendiri yang tidak menanyakan rencana apa yang telah Dirga lakukan pada mantan manajer itu. Chika hanya langsung mempercayai saja, tanpa mengetahui sebenarnya. Tanpa sadar, setitik air mata melewati salah satu ujung matanya, membasahi nanya yang sedang dia tiduri. Dadanya sakit sekali mengingatnya, dia tak bisa membayangkan apa saja yang sudah Dirga dan Caroline lakukan.
"Bodoh," katanya yang sambil terisak. Bibir bawahnya terlipat ke depan. "Sudah tahu laki-laki begitu, aku masih saja mempercayainya. Apa itu tidak dinamakan bodoh?"
