Andai tahu akan seperti ini, David tak akan mengajak Chika untuk makan siang diluar kantor, dia akan memesan secara online saja. Tapi, takdir rupanya menyuruh dirinya untuk membawa Chika makan di restoran. Kini malah dirinya yang terlihat seperti anak ayam yang takut oleh induknya. Dia hanya bergeming, sesekali melirik pada gadis yang sedang menjadi supir dadakannya saat ini.
"Maafkan aku, Chika," hanya itu yang bisa David ucapkan.
"Tak apa. Bukan salahmu," jawab Chika.
Mau bagaimana lagi? Lagipula sudah terlanjur terjadi, mau diubah juga tidak bisa. Dalam hatinya, Chika sedikit menyesal akan sesuatu tentang ucapannya. Bagaimana jika Dirga benar akan menjauh kembali? Disisi lain, Chika juga merasa gengsi untuk meminta maaf terlebih dahulu. Ya, karena memang pada dasarnya Chika tak bersalah. Dirga saja yang terlalu berlebihan. Jika Dirga adalah kekasihnya, wajar saja jika dirinya marah melihat Chika dengan David.
