"Bukankah ini cukup pagi untuk aku datang tepat waktu?" Chika baru saja meletakkan tasnya diatas meja.
Gadis itu juga sempat melihat pada sela-sela yang bisa ia lihat dari luar ruangan David, jika laki-laki itu memang belum datang. Setidaknya, pagi ini tak akan ada celotehan dihari pertamanya. Jangan hari ini saja, tapi selama dirinya bekerja disini, tentunya.
Sayangnya, suara bariton yang berdeham itu sudah terdengar dirungunya. Chika menoleh, melihat David yang membawa minumannya sendiri. Dapat Chika pastikan, jika dia datang kalah cepat dengan sang atasan. Dari balik bibirnya, Chika sudah mengigit lidahnya.
"Pagi, Pak David," sapanya dengan nada yang sopan. "Bapak kenapa mengambil minuman sendiri? Kan bisa menyuruh saya," katanya lagi setelah melihat secangkir teh ditangan kanannya.
"Kau saja belum datang, bagaimana bisa aku meminta bantuanmu?" terdengar suara kekehan juga disana.
"Maafkan saya, pak. Besok saya usahakan untuk datang lebih pagi lagi,"