"Tolong berikan ini pada Dirga. Suruh dia untuk cepat mengubahnya lagi," titah Nanda yang memberikan selembaran pada Haikal. Dirinya menyerahkan kertas itu tanpa melihat presensi Haikal barang sedetikpun. Dia masih terfokus pada lembaran lain yang harus dia periksa.
Teman seumurannya itu tentu mengangguk, menjalani titahan dari sang pemimpin, meskipun secara umur Haikal beberapa bulan lebih tua dari Nanda. Haikal sendiri juga memahami keadaan Nanda yang masih disibukkan dengan pekerjaannya yang jauh lebih berat dibanding dengan anggota lainnya. Terkadang, pemimpinnya itu sering melalaikan waktu tidur dan makannya, hanya untuk merampungkan pekerjaan yang dirasanya kurang sedikit dan harus segera diselesaikan. Sampai, terkadang membuat anggota lainnya memberikan makanan ditengah-tengah sibuknya Nanda.