Dikamar mandi perempuan, Chika memandang dirinya lewat pantulan cermin. Dia merapikan penampilannya yang sedikit berantakan, lantaran cuaca hari ini sedang berangin, membuat Chika harus mengikat rambutnya. Ya, tentu saja Chika tak ingin penampilan rambutnya seperti seorang gadis yang tidak menyisir rambut. Tapi, sepertinya niatan untuk mengikat rambut terbatalkan setelah kedua maniknya terarah pada leher dengan kalung disana.
Kalung hadiah ulang tahunnya yang ke enam belas. Tadinya, sempat terpikirkan untuk membuangnya, karena setiap melihat kalung itu, Chika hanya akan merasakan sakit hati. Bukan hanya kalung, tapi gelang yang berinisialkan namanya juga membuatnya sakit hati. Dan untuk saat ini yang ia kenakan hanyalah kalung, untuk gelang sudah Chika singkirkan. Hanya singkirkan, bukan dibuang, karena gelang itulah yang paling menyakitkan jika dibanding dengan kalung berliontin permata berbentuk bulan.