"Selamat pagi, tante," sapa Luki dipagi hari.
Laki-laki dengan setelan pakaian yang sedikit mencolok itu sudah datang didepan pintu rumah Chika. Tepat sekali saat ibunda Chika membuka pintu, Luki sudah melemparkan sapaan dipagi hari untuk wanita itu. Beruntung, ibunda Chika tidak terkejut.
Dari penglihatan wanita itu, Luki adalah sosok laki-laki yang terlihat periang dengan tingkat percaya diri yang tinggi. Tidak tahu, sih, jika penilaiannya salah. Dia segera mempersilakan teman Chika itu untuk masuk.
"Sayang, Luki sudah disini,"
Dari balik pintu kamar Chika, dirinya terheran setelah mendengar kalimat sang ibu. Untuk apa Luki merepotkan dirinya untuk menjemput. Toh, Chika sendiri tidak meminta itu. Chika cepat-cepat menyelesaikan merias diri, mengambil tas dan laptopnya. Turun menuju lantai satu menghampiri laki-laki yang tengah memangku kakinya diruang tamu rumahnya. Memangnya ini rumah miliknya?
"Ada apa kau kemari?" tanya Chika dengan sinis.
