Dimalam yang penuh akan taburan bintang, Dirga mendadak teringat Chika. Dia merasa bersalah sekali dan juga bodoh dalam waktu bersamaan. Kenapa dari awal ia tak usah mengajak manajernya berkencan. Jika tahu kejadiannya akan separah ini, Dirga juga pasti akan menjauhi manajernya lebih awal.
Ini karena beberapa bulan lalu, dengan mudah ia terpikat oleh penampilan Caroline yang seperti Chika. Yang membuat terheran, penampilan manajernya itu tak terlihat seperti orang aneh. Malah terlihat pantas saja pakaian yang dikenakannya. Hanya karena penampilan yang mirip, Dirga bisa terpikat tanpa memikirkan bagaimana tujuan asli dari Caroline.
Dirga berjalan menuju balkon, merasakan dinginnya angin malam yang menerobos masuk ke dalam kulitnya. Ia terpejam membayangkan wajah Chika yang terlihat marah saat melihat dirinya dan Caroline yang berciuman. Bodoh sekali kau ini—batin Dirga.
