Chika tengah berada di rumah Arum, dia berniat akan menginap disana. "Bosan tinggal di rumah besar?"
Wah, Arum ini sepertinya mulutnya meminta untuk disumpal dengan bantal. Ada saja kalimat aneh yang terlintas diotaknya. Sebenarnya tidak ada alasan kenapa Chika ingin menginap di sana, hanya ingin saja menginap saja. Toh, dia juga sudah izin dengan ibunya. Daripada mendengar Arum berceloteh, Chika langsung berbaring di ranjang Arum. Kedua tangannya terbentang dengan mata yang terpejam. Beberapa kali menarik dan membuang nafasnya.
Mendengar suara helaan nafas yang berkali-kali Chika lakukan, Arum ikut terbaring disebelah Chika, menindihi salah satu tangan Chika yang terbentang. "Kau ingin kado apa dariku?" Arum tiba-tiba bertanya. Dia merasakan gelengan Chika dari permukaan kasur. Sahabatnya itu pasti akan menolak.
Kedua gadis itu kembali terduduk, menatap satu sama lain. "Cukup jadi sahabatku saja,"
