Andai bisa memilih untuk melupa, apakah bisa? Apakah menjamin seutuhnya? Apakah menjamin untuk dapat menyelesaikannya? Chika juga tak dapat memastikan hal itu. Dia hanya ingin hidup tanpa adanya rasa yang mengganjal. Baiklah, anggap saja semua yang dia lihat hanya sebuah kebetulan. Walaupun dia tak yakin seratus persen. Anggap saja begitu.
Karena semakin lama memikirkan hal itu, akan semakin membuat dirinya bingung. Dirga juga semakin menampilkan sikap seakan dirinya hanya menyukai Chika. Lagipula Chika belum tahu kebenarannya seperti apa. Dia juga tak bisa mencari kebenarannya sendirian. Jadi, melupakan adalah pilihan terakhir Chika.
"Kau yakin akan melupakannya?" tanya Arum yang meyakinkan pilihan Chika. "Setelah apa yang kau lihat semua?"