"Jadi Ray adalah orang yang membuat gue amnesia?" Afnan terus memukul kepalanya beberapa kali katena ucapan Justun yang keterlaluan diulang-ulang dan membuatnya bosan. "Diamlah," lelahnya memotong semuanya.
"Lari lo dari gue bukan untuk diri lo sendiri. Bukankah antara Ray dan Sabrina, salah satu dari mereka adalah orang yang lain? Apa gue pernah bercerita ke lo kalau Ray itu siapa?" Afnan menghela nafasnya berat.
Jujur sekali, waktu sudah berjalan sangat cepat dan mengikis segalanya menjadi baik. Hanya saja, Justin menjadi sedikit merepotkan untuknya. Tidak banyak bicara atau yang lain, tapi Justin memiliki ambisi besar untuk mendapatkan. Kesalahannya adalah, kenapa dia tidak banyak bicara atau semacamnya selain ini. Selain soal ingatannya.
Sejujurnya Afnan risih, dia tidak bisa banyak bicara apapun srlain menceritakannya. Sayangnya semakin Afnan menceritakannya, Justin semakin sangat ingin tahu.
Keterlaluannya adalah yang membuat masalah adalah dirinya sendiri.