"Berhenti bercanda," kesal Tika yang berjalan tidak mengatakan yang sedang dia rasakan saat ini. Antara percaya atau tidak, antara bahagia atau lelucon secara tidak langsung Tika benar-benar kesal. Dia menghela nafasnya berat dan menatap wajah Fiko dengan serius.
Sangat disayangkan saat Tika berusaha melihat Fiko dia sudah tidak ada di sana. Tika pasti tidak bisa dipercaya sama sekali dengan serius.
Tika menghela nafasnya berat, dan juga. Dia tidak benar-benar serius dengan ucapannya. "Fiko keparat," umpat Tika langsung berjalan ke arah sebaliknya dan menabrak sesuatu dengan keras.
"Siapa yang lo panggil keparat?" tanya Fiko yang membuat Tika sedikit gugup, jaraknya terlalu jauh sampai rasanya Tika bisa merasakan nafas dan bau mint dari mulut Fiko yang serius.
"Maaf?" tanya Tika yang berusaha untuk memperbaiki segalanya tanoa permisi. "Lo," tunjuk Tika pada Fiko yang sangat dekat dengannya saat dia mundur Fiko justru ikut maju agar mendesaknya.