"Gue melihatnya," ucap Wiga membuat Ferdan yang sedang memegang ponselnya justru menghela nafasnya sangat berat dan terbebani. "Terimakasih lo sudah mengajari gue soal ini," Wiga terkekeh, dia menjawab dengan anggukan kepalanya pelan.
"Gue hanya butuh tahu keadaan tunangan gue," jawab Wiga tidak merasa terbebani sedikitpun. "Tenanglah, dia masih baik-baik aja," jawab Ferdan yang mengatakannya dengan tegas.
"Gue tahu," jawab Wiga dengan pelan. "Dia akan tetap baik-baik aja walaupun dia buruk, gue tahu bagaimana dia hidup," Ferdan terdiam, dia menatap Wiga dengan detail dari wjaah sampai bibirnya.
"Gue tahu lo bukan orang yang benar-benar kuat melewati semua ini," celetuk Ferdan dengan jelas. "Lo bisa melampiaskan semua kemarahan lo ke siapapun, gue, menangis, teriak, atau memukul dinding. Lo bisa melakukan apapun," jelas Ferdan untuk memberikan sisi Wiga yang lemah untuk cepat-cepat dikeluarkan.
