"Katakan aja," ucap Sana yang mempersilahkan Lika berbicara lebih dulu padanya soal keluh kesahnya dan beberapa kali dia terus mengatakan sedikir canggung dan kurang nyaman dengannya.
"Apa lo benar-benar enggak menyukai Sadewa?" tqnya Lika dengan bahasa yang terkesan santai seperti berbicara dnegan Wiga. "Lo masih mempermasalahkan ini?" tanya Sana memperjelas jika kekhawatiran Lika terhadapnya adalah perasaan?
"Lo konyol," sambung Sana setelahnya, dia sampai tidak bisa meninggalkan minumnya karena sedikit tertawa. "Bukankah gue udah meminta lo untuk tanya ke Sadewa, apa lo udah menanyakannya?" tanya Sana membuat Lika menjawab anggukan kepalanya.
"Iya, tapi masih khawatir dan takut. Lo bisa aja suka sama Sadewa," lelah tertawa Sana hanya memasang wajah datar dan diam saja. "Gue benar-benar enggak habis pikir," ucap Sana lelah sekali menasihati Lika.
"Lo terus mengatakan gue suka ke Sadewa saat gue enggak menyukainya, apa lo begitu bodoh dan tolol?" tanya Sana kesal.