"Senang bertemu dengan lo," sapa Ray yang baru saja datang ke Kampus alumninya untuk menemui seseorang. Yang ditemu hanya bisa memutar bola matanya malas.
"Apa trauma lo masih ada?" tanya Ray menanyakannya lagi. "Lupakan Salsha, dia enggak baik buat lo,"
"Dan lo juga enggak baik buat dia, ada masalah yang membuat gue benar-benar merasa lo enggak cocok dengan adik gue," Pria tadi hanya bisa memutar bola matamya malas. "Lo mau adik lo gue mutilasi?" Ray terkekeh mendengar pertanyaan seperti ini.
"Lo mantan pekerja gue sebenarnya," ucap Ray membuat pria di depannya hanya bisa terkekeh malas. "Kenapa lo keluar? Lo pembedah yang ahli," sambung Ray membuat lawan bicaranya hanya diam dan tidak kengatakan banyak hal lagi.
"Lupakan gue, pekerjaan gue, kinerja gue, dan perasaan gue terhaap adik lo, semuanya busuk!" maki Sadewa dengan wajah sangat serius. "Gue melupakan lo, sangat melupakan lo," ucap Ray dengan jelas.