"Ada apa?" tanya Wiga saat Sadewa memintanya untuk datang menemui kakaknya masuk ke dalam kamarnya.
"Ada yang perlu gue bicarakan ke lo," Wiga menganggukan kepalanya paham. "Silahkan," jawab Wiga memberinya waktu.
"Soal lo yang mau tunangan sama Sana," Sadewa menggantung ucapannya sebelum melanjutkannya lebih jelas lagi. "Gue memberi lo jalan, lo mau menikah lebih dulu, silahkan. Gue enggak melarangnya," Wiga sedikit tersenyum mendengarnya.
"Terimakasih," jawab Wiga setelah mendengar kabar baiknya sekarang. "Apa ada masalah?" tanya Wiga yang sadar karena kakaknya hanya banyak diam dan berpikir sendiri.
"Enggak," jawab Sadewa santai. "Ini pribadi, dan enggak seserius yang lo bayangkan," Wiga menganggukan kepapanya santai sama sekali tidak mempermasalahkannya sama sekali.
"Apa bisa lo mulai fokus ke hubungan lo sama Lika?" tanya Wiga yang sangat penasaran. "Kenapa lo menanyakan hal seperti ini?" Begitu tanya Sadewa.