"Kamu meraskaan sesuatu?" Nita menganggukan kepalanya dengan sesekali mengelus perut bulatnya yang mulai memberontak seperti akan meledak.
Nita sesekali meringis dan membuat Argo mulai panik, mata kecil Argo melihat ke arah kening Nita yang mulia berkeringat. "Ayo ke rumah sakit, sepertinya dokter bodoh itu benar-benar salah prediksi. Aku yakin hari ini kamu akan melahirkan," ucap Argo ingin menggendong Nita di kedua tangannya namun Nita menolaknya mentah-mentah.
"Enggak mungkin kesalahan perhitungan hari lahir, mungkin perutku sakit karena kemarin makan makanan sedikit pedas," jawab Nita masih keras kepala surah dua jam terkahir ini.
Argo mengeluh, dia terus berusaha memaksa Nita namun berakhir nihil tanpa hasil yang baik sedikitpun.