"Gue dikenalkan Wiga ke ayah dan mama nya Sadewa," cerita Sana dengan sangat bahagia, Salsha tersenyum mengikutinya saja.
"Oh ya? Kapan?" tanya Salsha sangat antusias, mereka sedang bertemu karena tidak memiliki jadwal apapun sekarang. "Tadi malam," sambung Sana menceritakannya. Salsha tersenyum tulus sekali sekarang, dia bisa melihat bagaimana Sana yang sangat bahagia karena keinginannya benar-benar tersampaikan walau pada awalnya Wiga sangatlah dingin dan terkesan cuek.
"Lo senang sekarang?" tanya Salsha hanya untuk mengatakannya, Sana menganggukan keplaanya cepat. "Bahagia," koreksi Sana membuat Salsha terkekeh. "Apa yang membuat lo bahagia?"
"Merasa dianggap, mendapat kepercayaan, dan semua ekspresi dan eprasaan gue bahkan enggak bisa gue jelaskan mau bertemu pada titik apa. Yang jelas, gue bahagia dan senang," Salsha tersenyum tulus, dia meminum airnya dengan pelan lalu kembali bertanya. "Apa lo sudah mengenalkan kedua orang tua lo ke Wiga? Ah, maksud gue kebalikannya,"