"Aku tidak benar-benar percaya kalau kehamilan bayi akan membuatku sampai seburuk ini," keluh Argo pada ayahnya yang membuat calon nenek dan kakek itu hanya tertawa mendengar gerutuan anaknya.
"Kenapa? Memang seperti itu," sahut bunda Argo tanpa berdosa, Argo mengerucutkan bibirnya kesal. Dia bahkan seperti gelandangan yang tidak bisa bekerja sama sekali dalam dua hari ini, selain dia tidak berangkat ke kampus dan hanya menyerahkan tugasnya, Argo benar-benar dibuat samsak tinju oleh Nita. Mood nya berubah-ubah dan sekarang hari ketiga dimana Argo membolos ke kampusnya dengan beralibi mengumpulkan tugasnya Argo datang ke kantornya yang sekarang sedang ditangani kedua orang tuanya itu.
"Ayah, apa aku dulu semerepotkan itu? Buruk sekali jika iya," ayah terkekeh mendengar pertanyaan yang terlempar padanya. "Memang," jawabnya pelan.
