"Van," panggil Sadewa melalui sambungan telefonnya kepada sahabatnya. Devan hanya bisa memutar bola matanya malas mendengar karena tahu jika itu adalah orang yang sama. "Ada apa?" tanya Devan malas sekali.
"Gue butuh lo lagi, sekarang jauh dari yang biasanya. Gue enggak akan memanfaatkan lo dan memberi lo uang. Semua fakta terungkap, lo mendapat apa yang lo mau dari Wiga dan gue mendapat apa yang seharusnya gue dapat," ucap Sadewa sedikit berbelit-belit.
"Apa maksud lo, langsung aja," kesal Devan masih tidak paham. "Gue hanya ingin bicara kalau lo sama Vera benar-benar cocok," ucap Sadewa lagi, Devan mendengarnya hanya bisaa menghela nafasnya berat. "Wa," panggil Devan lirih.
"Gue benar-benar enggak paham apa maksud lo," sambungnya lagi, Sadewa terkekeh sedikit. "Apa lo tahu selama ini Sana punya pacar juga?" Devan terbatuk saking terkejutnya. "Apa maksud lo?" tanya Devan mulai meninggikan suaranya.