"Kalau bukan karena gue enggak perduli sama lo, gue enggak akan mau buang waktu gue keluar rumah hanya buat ngantar lo ke Devan," gerutu Aldi pada Wiga di sampingnya, Wiga terkekeh pelan.
"Gue cuma penasaran aja, apa yang membuat Sadewa sangat spesial di mata Sadewa," Aldi mengangkat bahunya tidak perduli.
"Apa lo iri sama kedekatan kakak lo sama sepupu gue?" Wiga menggelengkan kepalanya ragu. "Gue rasa selama ini yang mendapat perhatian lebih dari Sadewa memang Devan, dan gue sempat mergoki dia ambil uang cash lumayan banyak dan di kirim ke Devan lewat pengiriman barang," Aldi mengkerutkan dahinya bingung.
"Uang dikirim melewati olpengiriman barang?" Wiga menganggukan kepalanya jika yang dikatakannya memang benar. "Gue baru tahu," komentar Aldi sedikit aneh.