"Lo berlebihan sama kakak gue tadi," ucap Wiga pada Aldi saat mereka baru saja selesai makan siang bersama. Salsha sudah kembali ke kelasnya, dengan begitu mereka berdua akan lebih mudah berkomunikasi tanpa sepengetahuan Salsha.
Aldi menggelengkan kepalanya tidak setuju. "Gue menggunakan bahasa halus tadi," Wiga terkekeh mendengarnya. "Lo memperlihatkan diri lo sendiri sedikit demi sedikit sama musuh lo?" Aldi menggelengkan kelalanya lagi.
"Bukan, ini rencana, bukan memperlihatkan. Sadewa harus tahu kalau selama ini gue enggak sepolos itu untuk tahu kalau gue bukan orang baik-baik sebenarnya," Wiga memutar bola matanya tidak memperjelas yang sebenarnya.
"Dia tetap kakak gue," Aldi menganggukan kepalanya ringan. "Dan lo masih menjadi penghianat juga," Wiga menghela nafasnya berat.
"Lo salah paham, seratus kali juga gue ceritakan ke lo kalau gue datang ke lo benar-benar polos, lo juga masih terus berhati-hati sama gue," Aldi menganggukan kepalanya cepat.