Peyvitta memang sangat penasaran akan alasan yang membuat Reynard tahu kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya.
"Apa jawabannya begitu penting buat lo?" tanya balik Reynard.
Reynard mengaja memutar balik pertanyaannya. Reynard penasaran kenapa sedari tadi Peyvitta begitu ingin tahu dari mana dirinya bisa tahu kalau sekarang Peyvitta sedang berulang tahun. Reynard membingungkan hal itu.
"Sangat penting, gue rasa jawabannya sangat penting." Peyvitta menjawab pertanyaan Reynard dengan kalimat yang kurang tepat.
Kenapa kurang tepat? Karena sebenarnya buka jawaban itu yang sangat penting, namun dirinya sangat penasaran kenapa ada orang yang bisa mengetahui hari yang terbilang penting untuknya yang belum pernah dianggap penting oleh orang lain.
Reynard masih terdiam tidak menjawab. Reynard masih bingung, kenapa jawaban dari pertanyaan itu bisa dianggap penting oleh Peyvitta? "Jadi lo tahu dari mana kalau sekarang adalah hari ulang tahun gue?" tanya Peyvitta.
Peyvitta menyadari kalau barusan Reynard malah terdiam sambil bengong, makanya Peyvitta mencoba mencairkan kembali pikiran Reynard.
"Jadi lo tahu dari mana kalau sekarang adalah hari ulang tahun gue?" tanya Peyvitta.
"Gue menemukan ini," ucap Reynard sambil mengeluarkan sebuah kertas origami dari sakunya.
Peyvitta merasa tidak asing dengan kertas origami yang bentuknya sudah terlipat itu. Peyvitta mengambil kertas origami yang beru saja Reynard tunjukkan. Peyvitta membuka lipatan kertas origami itu.
Peyvitta terdiam saat melihat tulisan yang ada di dalam kertas origami itu. Peyvitta akhirnya ingat akan kertas origami itu, lebih tepatnya Peyvitta sudah yakin sekarang. Dalam kertas origami itu bertuliskan beberapa kata.
Happy Birthday to me :)
Tanpa Peyvitta sadari, ternyata Peyvitta sudah menjatuhkan selembar kertas itu. Kertas origami itu miliknya. Kertas origami itu Peyvitta simpan dalam sakunya.
Peyvitta menuliskan kata-kata 'happy birthday to me :)' itu karena Peyvitta yakin tidak akan ada orang yang mau mengucapkan kalimat happy birthday untuknya. Jadi, Peyvitta memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk dirinya sendiri. Cukup miris.
Flashback On
"Minggir! Gue mau pulang." Peyvitta berjalan dengan langkah yang begitu terburu-buru dan dengan disengaja Peyvitta menabrak sebelah tubuh Reynard. Peyvitta merasa begitu kesal pada Reynard.
"Tunggu!" ucap Reynard sambil menahan tangan Peyvitta. Peyvitta langsung melepaskan paksa tangan Reynard.
Reynard berjongkok sambil mengambil selembar kertas yang sudah dilipat. Kertas itu adalah sebuah kertas origami. Kertas origami milik Peyvitta.
Kertas itu semula berada di saku seragamnya, namun pada saat dirinya tengah memandangi indahnya sinar matahari terbenam, Peyvitta mengeluarkan kertas itu dan memandanginya beberapa saat sebelum Reynard menghampiri dirinya.
Reynard menahan Peyvitta barusan itu bukan semata-mata tak ingin Peyvitta pergi, tapi karena Reynard melihat ada selembar kertas yang jatuh saat Peyvitta sudah menabrak tubuhnya barusan.
Reynard membuka lipatan kertas itu. Kertas itu berisikan 'Happy Birthday to me :)'. Reynard mengernyit sambil memandangi isi dari kertas itu.
"Jadi, dia sekarang berulang tahun?" Reynard melipat kembali kertas itu dan kemudian langsung berjalan menuju ke tempat parkir. Reynard langsung pulang sekarang. Reynard tidak mengejar Peyvitta terlebih dahulu. Reynard benar-benar langsung pulang.
Flashback Off.
Peyvitta hanya bisa tersenyum, ia merasa begitu terharu sekarang. Peyvitta bingung harus ngapain, ia hanya bisa tersenyum dengan air mata haru yang terus mengalir.
Peyvitta masih tidak percaya jika ternyata hari ini ada orang yang mengucapkan selamat ulang tahun ke padanya. Peyvitta sejenak merasa kalau dirinya menjadi berharga malam ini.
"Gak usah nangis! Lo jelek, kalau nangis tambah jelek."
Setelah Reynard menyelesaikan kalimatnya, Reynard tersenyum sebentar yang kemudian mengusap air mata yang sudah jatuh itu. Reynard menarik perlahan kedua ujung bibir Peyvitta, agar Peyvitta tersenyum.
Peyvitta bisa tersenyum sekarang, meski matanya masih dipenuhi oleh air mata yang ia tahan agar tidak jatuh. Peyvitta tersenyum lebar sambil menatap ke arah Reynard. Senyumannya kali ini benar-benar nyata, bukan senyuman palsu yang ia gunakan untuk menutupi kesedihannya.
"Terima kasih banyak Rey." Peyvitta berucap dengan nada yang begitu tulus.
Tak ada kata lain yang bisa mewakili apa yang ingin Peyvitta ucapkan pada Reynard sekarang, selain kata 'terima kasih'.
"Kembali kasih." Reynard menjawab ucapan Peyvitta barusan dengan nada yang lembut juga. Seketika senyuman Peyvitta langsung terukir di sana. Senyuman indah itu terukir dengan sangat jelas.
Mereka berdua saling tatap dalam beberapa saat, hingga akhirnya mereka hanya saling diam. Mereka bingung ingin mengucapkan apa. Mereka berdua bukan tipikal orang yang suka basa-basi. Jadi, mereka sekarang hanya berdiam.
Peyvitta asyik mencolek-colek coklat serta krim yang ada di kur ulang tahunnya, sedangkan Reynard hanya memandangi orang yang kini tengah asyik mempermainkan kue ulang tahunnya. Reynard asyik memandangi Peyvitta yang sekarang tengah bertingkah seperti anak kecil.
"Gue obatin ya." Reynard seolah meminta izin terlebih dahulu. Reynard sebenarnya sudah memperhatikan luka yang ada di tangan Peyvitta itu sejak tadi. Reynard sudah tahu apa alasan luka itu terbuat.
"Apa?" Peyvitta bertanya seperti itu, karena ia tak ingat akan luka yang ada di tangannya. Mungkin itu semua karena Peyvitta merasa sangat bahagia sekarang, hingga luka yang ada di tangannya itu tak ia ingat dan rasa sakit yang sedang ia derita tidak ia rasa.
"Ini?" Reynard mengangkat perlahan tangan Peyvitta yang sudah ditutupi oleh darahnya.
Peyvitta menatap tangannya yang memang sudah mengeluarkan darah. Peyvitta tidak ingin merepotkan Reynard. "Gak usah Rey, gue bisa sendiri."
"Kotak P3K-nya di mana?" tanya Reynard yang mengabaikan jawaban dari Peyvitta.
Reynard tidak memedulikan jawaban yang sudah Peyvitta ucapkan, karena yang Reynard pedulikan itu keadaan Peyvitta, bukan ucapannya.
"Di laci dekat tempat tidur gue."
Peyvitta hanya bisa pasrah, ia tahu bagaimana sifat Reynard. Jadi, sangat tidak mungkin jika dirinya menolak permintaan Reynard. Reynard juga bakalan tetap pada keinginannya dan mengabaikan apa yang sudah Peyvitta ucapkan.
Reynard berjalan untuk mengambil kotak P3K itu. Setelah Reynard mengambil kotak P3K itu, Reynard berjalan kembali ke tempatnya semula.
"Tangannya cuci dulu." Peyvitta berjalan diikuti oleh Reynard. Mereka berjalan menuju ke arah wastafel.
Air kran yang mengalir tepat di atas lukanya tak membuat Peyvitta merasa perih, Peyvitta sedari tadi terus menatap orang yang kini tengah berada di sampingnya.
Reynard mencuci luka yang ada di tangan Peyvitta dengan begitu lembut. Peyvitta terdiam sambil menahan semua tanda tanya yang kini mulai bermunculan.
Reynard membersihkan darah yang menempel di telapak tangan Peyvitta dengan perlahan. Reynard juga mengobati luka yang ada tangan Peyvitta, bahkan sampai membalut telapak tangan Peyvitta dengan perban.
Sikap Reynard sekarang jauh berbeda dengan sebelumnya. Sikap Reynard yang biasanya dingin sungguh berbeda dengan Reynard yang sekarang.
"Kenapa lo bisa bersikap seperti ini?" tanya Peyvitta. Akhirnya pertanyaan itu keluar setelah sedari tadi pertanyaan itu menetap di pikiran Peyvitta.
"Seperti apa?" tanya balik Reynard.
"Seperti barusan, biasanya lo cuek tuh." Ya benar. Apa yang sudah Peyvitta katakan sekarang memang benar. Reynard biasanya bersikap cuek, bahkan sangat cuek.
"Hm. Lo kenapa bertindak seperti ini?" Reynard enggan menjawab pertanyaan Peyvitta. Reynard hanya memutar balik pertanyaan Peyvitta.
Reynard ingin tahu apa alasan yang membuat Peyvitta jadi seperti ini. Apa alasan yang menguatkan Peyvitta untuk melakukan tindakan ini.