"Ngapain kamu duduk lagi?"
"Eh aku kayaknya bocor Mah," jawab Peyvitta jujur. Peyvitta menjawab pertanyaan Mamahnya dengan nada yang begitu pelan.
Peyvitta sadar kalau di sini itu banyak orang. Peyvitta merasakan kalau bulannya sudah datang dan merasakan kalau cairan itu sudah menembus celananya.
"Apa lo bilang? Lo bocor?" tanya Pelvetta dengan nada yang sengaja ia tinggikan. Pelvetta sengaja ingin membuat Peyvitta merasa malu.
"Lo bocor? Haha."
Della melanjutkan kalimat Pelvetta. Della dan Pelvetta tertawa dengan begitu keras di sana yang membuat banyak pengunjung restaurant ini menjadikan mereka pusat perhatian.
Mereka sungguh tidak mempunyai rasa kasihan sama sekali. "Udahlah pulang aja," ujar Neli dengan nada yang begitu enteng.
"Tapi Mah..." lirih Peyvitta.
Peyvitta merasa ragu untuk pulang, karena Peyvitta tak mau kalau banyak di antara pengunjung restaurant ini yang menertawakannya.