Peyvitta merasakan kalau lukanya sekarang itu terasa begitu perih. "Ini juga pelan," ujar Reynard.
Reynard memang menekan kasa itu dengan perlahan-lahan, tapi ya namanya juga luka di punggung tangan.
Pasti bakalan lebih terasa perihnya, apalagi sebelumnya tangan itu pernah terluka. Pasti lukanya akan terasa jauh lebih sakit dari sebelumnya.
"Cuci dulu gih lukanya," ucap Reynard setelah ia selesai membuat darah yang semula keluar dari punggung tangan Peyvitta berhenti.
Peyvitta terdiam sambil menatap Reynard. Reynard bingung kenapa Peyvitta malah menatap dirinya, bukannya berjalan dan mencuci lukanya.
"Nyuruh?" tanya Peyvitta yang kemudian mengerucutkan bibirnya.
Dasar Reynard. Masa iya orang yang lagi terluka disuruh untuk mencuci lukanya sendiri. Sangat tidak berperikemanusiaan.
Reynard tersenyum kecil. "Ya udah yuk." Reynard mengajak Peyvitta untuk pergi ke wastafel.
