Chereads / Nyonya Jomblo Mencari Cinta / Chapter 41 - Riv's Friends (2)

Chapter 41 - Riv's Friends (2)

Makan di kantin adalah surga dunia bagi Riv saat perkuliahan. Walau hanya makan mie ayam atau bakso dan sejenisnya yang sering ditemui di kantin, tetapi rasanya sungguh nikmat.

"Widih, makan gak ngajak-ngajak. Lupa sama temen?" Sindir Nova yang sekarang sudah duduk di hadapan Riv.

"Maybe yes maybe no. Gak ngajak Mamas Ivan?" Tanya Riv pada Nova. Mas Ivan tuh pacarnya Nova yang dibilang Riv tadi, anak kedokteran juga.

"Sibuk dia. Yang lain mana deh?"

"Tau, paling juga masih ada tugas atau malah lagi pacaran."

"Terus lo gak ikutan?" Tanya Nova menahan tawanya saat melihat ekspresi Riv yang sudah kesal.

"Oh iya, Riv yang katanya cantik ini kan gak punya pacar," lanjut Nova yang sekarang tidak repot-repot menahan tawanya lagi.

"You know me so well Nov. Gue bertanya-tanya, emang bener gue gak punya pacar sejak lahir? Gue mulai meragukan itu deh," ujar Riv mengerutkan keningnya. Rasa-rasanya Riv pernah pacaran deh tapi Riv lupa. Amnesia sialan.

"Jangan-jangan gue lupa pernah punya pacar sebelum kecelakaan itu lagi?" lanjut Riv.

"Mana ada! Jomblo dari lahir gitu sok gak terima kenyataan," jawab Nova dengan sadis.

"Tega bener lo sama sahabat sendiri. Seenggaknya kasih gue kebohongan yang membahagiakan dikit deh," cibir Riv membuat Nova tertawa ngakak.

"Hai ciwi-ciwi!"

Nova mengalihkan pandangannya kearah Jo sedangkan Riv kembali melanjutkan makannya, tak lupa mendecakkan lidahnya terlebih dahulu. Here we go again.

"Kita boleh duduk di sini kan?" Tanya Jo seraya melirik Sifa sekilas. Sifa yang dilirik hanya memasang wajah malas yang sangat kentara.

"Boleh kok. Lo temennya Riv kan?" Tanya Nova ramah kepada dua temennya Riv. Jo mengangguk dengan kelewat antusias, Riv takut jika leher Jo putus.

Nova beralih duduk di sebelah Riv saat melihat Jo berderap duduk di sebelahnya membuat Riv dan Sifa menahan tawanya melihat wajah mupeng Jo. Sukurin, dasar playboy.

"Mau pesen apa nih? Buar gue pesenin," tawar Jo, mungkin untuk menahan rasa malunya.

"Gue bakso aja deh terus minumnya jus jambu," pesan Nova.

"Gue sih mie ayam bakso minumannya es jeruk," kali ini Sifa yang memesan.

"Lo Riv?" Tanya Jo menawarkan. Ini kalau tidak ada Nova mana mungkin Jo menawarkan pada Riv.

"Kalau lo yang bayarin sih gue ikut pesen. Gimana?" Tanya Riv seraya menampilkan senyum dengan mata yang melirik kecil kearah Nova.

"Gue traktir semua aja deh. Lo jadi pesen apa?" Tanya Jo dengan pasrah. Demi kelihatan oke di hadapan Nova, Jo ikuti permainan Riv.

"Wahhh, baik banget lo Jo. Gue mau mie ayam terus minumnya cukup jus jambu. Oh ya, bilang ke ibunya minta dibanyakin daun bawang," jawab Riv membuat Jo menghela napasnya.

"Siap tuan puteri. Mohon ditunggu pesanannya," ucap Jo seraya membungkukkan tubuhnya layaknya seorang prajurit.

"Terimakasih pengawal atas traktiran dan pelayanannya," balas Riv yang membuat Sifa dan Nova tertawa tidak habis pikir.

Drrtt drttt

Riv melihat handphonenya yang berada di meja bergetar tanda ada pesan masuk. Tetapi siomaynya masih dan harus segera dihabiskan. Kalau belum telepon berarti tidak terlalu penting, lebih baik menghabiskan siomay dulu.

"Hp lo geter tuh," beritahu Sifa.

"Makan dulu. Nanggung,"

"Dasar lo!" Toyor Nova pada kening Riv.

Setelah menghabiskan siomaynya, Riv segera mengambil handphone. Riv mengerutkan keningnya melihat ada SMS masuk. Iya SMS, bukan chat WhatsApp. Tidak ada namanya, berarti tidak masuk kontak Riv.

0856728xxxxx

Plg jm brp?

"Dih, apaan deh ni orang. Gak jelas banget."

Me:

Who?

0856728xxxxx

Riverdan. Dan.

Oh, Om Dan toh. Pantesan, batin Riv.

Me:

Jam 1

0856728xxxxx

Tnggu, saya jmpt

Riv mengerutkan keningnya melihat ketikan Dan yang irit banget, yah sebelas dua belas sama orangnya.

0856728xxxxx change to Dan si Tetangga Sableng

TBC