Jika ditanya apakah Riv siap bertemu dengan orang yang sering Dan ceritakan alias orang yang Dan cinta alias saingan Riv itu. Jawabannya adalah tidak, Riv tidak siap.
Rasa ini bahkan lebih tidak mengenakan daripada saat Dan membawanya bertemu dengan Lintang yang baru saja sadar dari komanya.
Apalagi sekarang, dengan mobil Dan yang berhenti di sebelah rumah dengan gerbang tinggi. Rumah itu sangat besar dengan cat berwarna putih. Dari depan, rumah itu tampak megah dan asri.
"Eum Om," panggil Riv.
Dan memalingkan wajahnya ke hadapan Riv seraya menaikkan sebelah alisnya.
Riv menguatkan hatinya sebelum berkata, "Kayaknya kapan-kapan aja deh ketemunya,"
"Kenapa? Sudah sampai juga," tolak Dan. Kalau Riv tidak mau, seharusnya bilang sedari tadi sebelum menyia-nyiakan waktu seperempatnya untuk perjalanan. Tidak tau saja kalau Riv berperang dengan pikirannya sendiri.