Chereads / Moon For Selecia / Chapter 10 - Bekerja

Chapter 10 - Bekerja

Selecia kini tengah memasang baju celemek di pinggang nya dan merapikan semua penampilan nya, dia tampak begitu senang sekarang karena sudah mendapatkan pekerjaan untuk membantu bunda nya.

tapi di sini lain selecia juga merasa gelisah karena ia masih memikirkan perkataan bunda nya.

Namun kini selecia meyakinkan dirinya sendiri untuk bekerja mulai dari sekarang, ini juga demi kelangsungan hidup bunda nya dan adik nya.

beberapa barista lain mengenalkan diri mereka pada selecia, lalu tak lama pak prata datang ke ruangan untuk memberitahu selecia tentang pekerjaan nya.

"bagaimana selecia,sudah siap?" tanya pak prata.

Selecia menganggukkan kepalanya dengan semangat, lalu pak prata mulai menjelaskan semua yang ada di sana, mulai dari alat alat nya sampai cara meracik coffee yang benar.

Selecia memperhatikan semuanya dengan saksama, dia bahkan mudah sekali mengerti tentang pekerjaan nya ini, dan pak prata menyampaikan bahwa pekerjaan nya hanya mengambil pesanan lalu mengantarkan nya, namun jika selecia terlihat bertanggung jawab dan bagus dalam pekerjaan nya, maka akan ada penaikan yang selecia alami.

selecia kembali menganggukkan kepala nya, setelah itu pak prata mempersilahkan selecia untuk mencoba pekerjaan nya tersebut.

dengan rasa yang sedikit gugup, selecia mulai menghampiri salah satu pelanggan yang baru saja datang ke cafe itu, cafe pak prata terbilang cukup ramai, padahal ia baru membuka cafe ini beberapa minggu yang lalu, namun jika di lihat, tempat cafe ini berdiri pun sangat strategis, dan tidak heran mengapa cafe ini banyak di minati.

Dari luar, Edlen terus saja melihat ke arah selecia yang tengah melayani pelanggan pelanggan, Edlen sesekali tersenyum saat melihat selecia yang bahagia telah menyelesaikan tugas pertamanya.

"Bang! senyum senyum sendiri mulu, kenapa sih?" key menyadarkan Edlen dari perbuatan nya yang mungkin terbilang aneh.

"ish bocah! ganggu aja sih"

Edlen berdecak sebal lantaran ia sedang melihat ke arah selecia namun key mengacaukan nya.

- Aster Pov

Tidak seperti biasanya, kini Aster masuk kedalam rumah dengan keadaan nya sedikit ceria karena ia sudah berhasil mendapatkan nomor Handphone dari selecia.

Aster memegang handphone nya erat erat lalu masuk dengan senyum yang sedikit menghiasi wajah nya.

namun suasana rumah sedikit berbeda sekarang, rumah nya terkesan lebih sepi dan rapih, namun Aster menyukai suasana rumah ini, dimana tidak ada suara orang yang saling bertengkar akibat hal sepele.

Saat Aster sudah memasuki rumah, seorang Maid di sana menghampiri Aster lalu menundukkan kepalanya tanda hormat lalu melihat ke arah Aster.

"den Aster sudah datang, kami juga sudah masak untuk makan siang, sehabis berganti pakaian segera lah makan siang" ujar maid tersebut pada Aster.

Aster hanya mengangguk seraya tersenyum ke arah maid tersebut, maid yang usianya sudah tidak muda lagi, dan Aster sudah mengenal jelas siapa maid itu.

"Nanti Aster turun lagi ke bawah ya bi, bibi kalo mau makan silahkan makan aja"

Aster mengelus lembut pundak maid tersebut lalu tersenyum dan meninggalkan maid itu.

Aster berjalan menuju kamar nya yang berada di lantai 2, sesampainya di kamar Aster langsung menaruh tas nya di atas menjadi belajar nya dan kemudian Aster berbaring seraya memainkan handphone nya.

Aster melihat lihat kontak yang ada di handphone nya, lalu ia mengeluarkan kertas kecil yang berada di sakunya, dan bertuliskan nomor selecia.

Entahlah apa yang sedang Aster rasakan sekarang, namun yang jelas Aster merasa bahagia karena mendapatkan nomor selecia.

Aster menyimpan nomor selecia di handphone nya, lalu mulai mengetikkan sesuatu sebagai pesan pertamanya.

Setelah selesai mengetikkan sesuatu, Aster langsung menuju kamar mandi nya untuk membersihkan diri, namun saat ia hendak bangkit dari kasur nya, seseorang menelfon Aster dan membuat Aster sedikit mengurungkan niatnya untuk ke kamar mandi dan memilih untuk mengecek siapa yang menelfon nya.

Dan saat Aster lihat si penelfon, itu adalah Keyzha.

"ya key? ada apa?" Aster mengangkat telfon nya lalu kembali duduk di kasur nya.

"Kak Aster sekarang di mana?" Tanya Keyzha dari sebrang sana.

"Di rumah, emang nya kenapa?"

"Kakak nggak mau ke cafe?"

"emang ada apa di cafe?"

Aster menyatukan alisnya, karena tidak biasanya Keyzha menelfon nya hanya untuk menanyakan apakah dia akan ke cafe atau tidak.

"Ada temen kaka, ada kak Edlen juga" ujar Keyzha.

Aster menyatukan alisnya lagi, kata 'teman' yang di maksud Keyzha itu siapa? itulah yang terlintas di benak Aster.

Namun setelah itu Aster justru mendengar suara pak prata yang mengatakan.

"Dia cepat tanggap, kerja nya juga lumayan rapih" ujar pak prata di sebrang sana.

Dapat Aster simpulkan bahwa teman yang sedang di bicarakan Keyzha pasti adalah pegawai baru di cafe paman nya, Aster yang tidak terlalu pusing dan tidak mempunyai rasa ingin tahu tentang teman yang sedang bekerja di cafe

"Mau kesini nggak kak?" keyzha kini bersuara lagi.

"Enggak deh key, kakak titip salam aja untuk paman, mungkin lain kali kakak ke sana" jawab Aster.

keyzha menjawab 'iya' lalu keyzha pun mematikan telfon nya secara sepihak, dan setelah itu Aster sedikit mengidik kan bahunya dan berjalan menuju kamar mandinya untuk membersihkan dirinya.

setelah itu Aster keluar menuju lantai satu untuk sekedar mengambil cemilan dan akan ia bawa ke kamarnya, namun saat sampai di bawah, ada seseorang yang sedang menunggunya.

"Akhirnya lo datang" ujar orang itu.