Chereads / Moon For Selecia / Chapter 11 - Clarisa

Chapter 11 - Clarisa

Aster membelalakkan matanya saat ia melihat orang yang sudah menunggunya di rumah nya, orang itu kini sedang meminum sesuatu lalu menaruhnya dan mulai mendekati Aster dengan tatapan yang sulit di artikan, dan dengan smirk di sudut bibirnya.

"Cl-clar? lo?" Aster tergagap saat melihat orang itu sudah mendekati nya dan memegang dadanya dengan nakal.

Namanya adalah Clarisa.

"Udah lama ya kita nggak ketemu" Ujar Clarisa.

Aster yang tersadar dan sedikit berdeham lalu mendorong pelan Clarisa dan menjauhkan dirinya dari Clarisa.

"loh? kenapa Aster?" Clarisa semakin mendekati Aster, namun lagi lagi Aster menjauhkan diri nya dari Clarisa, ia rasa ia tidak bisa seperti ini.

Tiba tiba ayahnya datang dari dapur seraya memegang gelas berisi soft drink yang sedang ia minum, ayah Aster tersenyum pada Aster lalu menaruh gelas nya di meja dapur dan menghampiri Aster.

"Bagaimana kejutan dari ayah? kau suka kan nak?" Ujar ayah Aster.

Aster terdiam dan menatap ayahnya dengan tatapan tak mengerti, sementara ayahnya masih saja tersenyum lebar, dan Clarisa semakin menunjukkan senyuman jahatnya.

Aster meninggalkan Clarisa dan ayahnya di dapur, Aster menuju kamarnya dengan berlari.

"Aster!! kenapa kamu tidak jawab ayah, hah?!"

Aster tak menghiraukan ayahnya, Aster terus berlari menaiki tangga dan meninggalkan Clarisa yang menatap Aster dengan tatapan sedih, dan ayahnya yang masih terus berteriak memanggil nama Aster.

Beberapa menit kemudian, Aster turun dari kamar nya dengan memakai jaket dan membawa kunci motornya dan berjalan menuju pintu utama.

"Aster, kamu mau kemana?" Clarisa yang melihat Aster sedang berjalan menuju pintu utama pun di kejar oleh Clarisa.

Clarisa sempat memegang tangan Aster, namun dengan cepat Aster menepis tangan Clarisa dengan kasar.

"Udah cukup clar! gw nggak mau kejadian dulu terulang lagi! udah cukup gw ngalah buat lo!" ujar Aster dengan nada yang sedikit membentak Clarisa.

"ASTER!!"

Aster terus melanjutkan jalan nya dan ia segera menaiki motor nya dan pergi menuju ke suatu tempat.

^Selecia Pov

Sekarang selecia tengah beristirahat sebentar di dapur dan meminum airnya, pak prata menghampiri selecia dengan tatapan berbinar, sontak selecia langsung berdiri dan merapihkan celemek bajunya.

Selecia tersenyum seraya menatap pak prata dan pak prata langsung mengelus pundak selecia.

"bagus selecia, saya suka sama cara kerja kamu, saya salut kamu langsung bisa langsung menarik perhatian pelanggan"

pak prata tersenyum dan selecia pun tersenyum juga menatap ke arah pak prata.

Mendengar pujian yang di lontarkan pak prata membuat selecia menjadi lebih semangat bekerja, dirinya akan membuktikan bahwa ia bisa melakukan nya.

^Back to Aster.

Sekarang Aster sudah memarkirkan motor nya di sebuah taman yang tidak begitu luas namun sangat nyaman untuk siapapun yang datang ke sana.

Pepohonan yang rindang serta suasana sejuknya sore kini sudah menjadi teman bagi Aster, rasanya ini terlalu nikmat untuknya.

Aster tidak dapat mendengar perkelahian antara ibu dan ayahnya, teriakan ibunya karena pekerjaan dan teriakan ayahnya yang tiba tiba saja membawa clarisa ke rumah mereka.

Aster duduk di salah satu bangku yang ada di taman, menikmati setiap desir Angin yang berhembus, menghirupnya lalu membuangnya sudah membuat Aster merasa lebih tenang dari sebelumnya.

Aster tidak mengeluarkan sepatah kata pun dari mulut nya, ia hanya menikmati suasana taman dan sedikit merintih kan air mata saat melihat ada keluarga kecil yang sedang piknik dengan suara canda tawa mereka.

Aster kembali mengingat masa kecil nya yang terbilang bahagia sebelum sebuah masalah menghantam keluarga mereka dan merenggangkan hubungan antara ibu dan ayahnya.

lalu setelah itu clarisa datang di kehidupan Aster dan menghibur nya, mereka sangat dekat bahkan clarisa sudah ber-angan angan untuk menjadi istri Aster di kemudian hari.

Namun lagi lagi itu berubah saat saudara Aster datang, saudara yang di maksud adalah Edlen.

Edlen memasukki dunia Aster bersama dengan Clarisa yang saat itu sudah sangat dekat, dan Edlen menghancurkan semuanya, semua hara0an Aster.

Aster kira clarisa adalah jodohnya, namun itu semua salah, clarisa bukan jodohnya, clarisa nampak lebih nyaman bersama dengan Edlen dan lagi lagi Aster terlupakan.

Semua menjauh dari nya, mulai dari kebahagiaan di keluarga nya dan sekarang clarisa yang menjauh.

jika teringat semua itu, rasanya sangat sakit.

Aster menjadi sosok anak yang sangat berbeda dari biasanya, dia benar benar tertutup sekarang, tidak bisa di pungkiri bahwa Aster sedikit menyimpan dendam pada Edlen.

Namun Aster tak dapat berbuat apa apa, ia sadar, ia hanya manusia yang dapat merencanakan tapi tidak bisa menentukan.

^Kembali ke selecia

- 19.00

Sekarang sudah menunjukkan pukul 19.00 wib, tanda bagi selecia untuk mengakhiri kerjanya hari ini,selecia diberi sedikit upah untuk kerja pertamanya yang mengesankan, harusnya ia mendapat kan upah saya sudah 2 minggu bekerja, namun sekarang ia mendapatkan upah hanya dengan 1 hari bekerja.

-Di luar

"Sel, lo pulang sama gw aja"

Selecia terkejut, ia kira Edlen sudah pulang dari tadi, ternyata belum, Edlen masih ada di cafe itu.

"Kok lo masih ada di sini sih? ini kan udah malam" Tanya selecia.

Edlen sedikit tersenyum lalu memberikan helm nya pada selecia dan menatap selecia dalam.

"Gw masih di sini karena gw nungguin lo, biar lo pulang sana gw" ujarnya.

Setelah itu Edlen langsung menaiki motornya dan memasang helm nya, sedangkan selecia sekarang sedang tersenyum karena mendengar perkataan Edlen.

"Yaudah yuk, nanti keburu malem" ujar Edlen.

Selecia mengangguk dan mulai memasang helm yang Edlen berikan lalu menaiki motor Edlen.