Ling Xi merasakan keringat dingin di belakangnya, tak disangka Li Yan akan memanggilnya dengan nama lengkap, setiap kali pria itu memanggilnya seperti ini, berarti pria tersebut sedang dalam suasana hati yang sangat buruk, melihat kondisinya sekarang, sepertinya sangat parah.
Tepat pada saat Ling Xi mengira kalau dia akan menggantikan orang lain menjadi tempat pelampiasan amarah pria tersebut, pria di hadapannya berkata dengan dingin, "Ada masalah apa? Katakan saja!"
Ling Xi memberanikan diri maju ke depan, "Kakak, ada masalah pada barang yang dikirim ke Afrika Selatan, cepat utus seseorang untuk mengurusnya, dua orang itu ada masalah, sehingga…"
"Kalau begitu kamu saja yang pergi!"
"Aku? Kakak, ada urusan darurat di kantorku, aku tidak bisa pergi …" Ling Xi berusaha berdiskusi dengan Li Yan, siapapun tidak ingin mengurus masalah rumit itu, Su Chen dan Lu Jingzhi, dua orang brengsek itu mencari alasan sehingga melemparkan masalah ini padanya, hari ini dia kemari untuk melepaskan diri dari masalah ini!
Li Yan terlihat mengangkat alis, "Jadi, kamu mau aku yang ke sana?"
Tentu saja Ling Xi tidak berani langsung mengangguk, tapi kalau Li Yan ingin pergi ke sana sendiri, tentu saja yang lain tidak akan keberatan!
Li Yan mengetukkan jari berirama ke meja, suaranya terdengar dingin dan berat saat mengatakan, "Xiaosi, aku baru saja pulang dari luar negeri, kursiku belum juga panas, kamu sudah mau aku pergi lagi? Sepertinya kamu mau sepertiku, ke luar negeri sampai 8-10 tahun!"
Ling Xi tersentak, "Jangan, Kak, aku hanya menanyakan pendapatmu saja, aku bisa meninggalkan perusahaanku selama 1-2 bulan, tapi kalau 8-10 tahun aku pasti akan bangkrut, aku pergi menyiapkan semuanya dulu, lalu ke sana dan menyelesaikan masalah ini!"
Sial, bisa-bisanya hal ini menimpanya, benar-benar sial!
Ling Xi benar-benar penasaran, siapa gadis cantik pemberani yang datang tadi?
Dia tidak bisa menahan hasrat bergosipnya dan bertanya, "Kak, wanita cantik tadi itu, apakah karyawan perusahaanmu? Sejak kapan LSA merekrut karyawan yang sangat berkarakter seperti itu?"
Baru saja selesai bicara, Ling Xi melihat wajah Li Yan, suasana tempat ini seperti berubah menjadi dingin, ekspresi Li Yan terlihat jelas sedang memperingatkan kalau dia terlalu ikut campur!
Ling Xi secara tahu diri menahan rasa penasarannya, sebelum Li Yan membuka mulutnya, dia bergegas menghilang dari hadapannya.
Di luar kantor, Ling Xi membuat panggilan, "Dasar kalian berdua sialan, malam ini kita bertemu di Night Glory untuk mengantarku sebelum pergi! Sekalian aku akan memberitahu rahasia besar yang sangat menggemparkan!"
Suara di ujung telepon terdengar malas-malasan, "Berita menggemparkannya adalah kamu diutus oleh kakak ke luar negri, dan tidak boleh kembali selama 1 tahun?"
"Lu Jingzhi, dasar mulut sial! Aku mau bilang kalau Tuan muda Li yang tidak tertarik dengan wanita sekarang sudah memiliki wanita!"
***
Malam itu, di klub pribadi kelas atas Night Glory.
Saat Ling Xi masuk ke dalam ruangan VVIP, Lu Jingzhi dan Su Chen sudah sampai di sana.
Ling Xi duduk dan berkata, "Sepertinya kalian masih sedikit berbaik hati, sampai datang duluan untuk mengantarku."
Lu Jingzhi hanya tersenyum datar, "Kamu terlalu banyak berpikir, kita hanya ingin mendengar berita menggemparkan mengenai Tuan muda Li."
Su Chen bersandar di sofa dan melirik Ling Xi, "Aku dengar kakak sudah punya wanita? Kamu melihatnya sendiri dengan mata sebelah mana?"
Ling Xi tertawa, "Kalian berdua benar-benar tukang gosip, kalau ingin tahu, salah satu dari kalian harus menggantikanku ke Afrika Selatan untuk menyelesaikan barang itu …"
"Sudahlah, kita tidak tertarik."
Ling Xi langsung terdiam, "…"
Tiba-tiba, pintu ruangan dibuka, dan Li Yan masuk ke sana.
"Kakak, kenapa kamu datang ke sini?" Ling Xi bertanya keheranan.
"Untuk mengantarmu!" Li Yan berkata dengan datar, tapi nada bicaranya seperti mengirimnya ke tempat eksekusi.
Ling Xi segera menarik kembali rasa bangganya, dia tentu saja tidak boleh bergosip tentang Li Yan langsung di hadapannya.
Kemudian, Lu Jingzhi berbicara dengan malas, "Kak, tadi Xiaosi bilang kalau kamu sudah punya kekasih, benar tidak?"
Ling Xi mengumpat dalam hati, si brengsek ini beraninya menggunakan dirinya menjadi tameng!