Qiao Mu tercengang, Li Yan tidak mengungkit hal ini.
Dia bukanlah paman kandungnya, mungkin saja dia tidak tertarik dengan hubungan Qiao Mu dan Han Su kan?
Qiao Mu menunduk, dan tertawa seperti tidak ada masalah, "Aku sudah diberi pelajaran, terima kasih Kakak sudah membantuku waktu itu!"
Dua orang itu sedang berbincang ketika Yao Shu berlari menghampiri mereka, "Kekasih apanya? Mumu, Kakak, apa yang kalian bicarakan sampai sesenang itu?"
Han Su melihat Yao Shu sekilas, kemudian bertanya pada Qiao Mu, "Ini teman sekolahmu?"
Qiao Mu mengangguk, "Kakak, dia ini Yao Shu."
Yao Shu adalah orang yang introvert, tapi begitu datang dia langsung mendekat dengan ramah dan ikut mengobrol dengan mereka, Qiao Mu mengira kalau dia kenal dengan Han Su.
Yao Shu lalu bertanya dengan bingung, "Kak, kenapa suaramu jadi aneh, ada apa dengan tenggorokanmu?"
Han Su tampak tidak mengerti, "Maaf, aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan."
Yao Shu tertawa dan melambaikan tangan, "Tidak apa-apa, Kakak jangan dingin seperti itu dong!"
Han Su mengalihkan pandangannya, tidak lagi menatap Yao Shu, dia berpamitan dengan Qiao Mu lalu pergi.
Yao Shu melihat Han Su pergi, terlihat kekecewaan dalam matanya, kemudian dia menarik Qiao Mu kembali ke asrama, dan semua yang dibicarakannya berkaitan dengan Han Su.
Qiao Mu merasa Yao Shu sedikit aneh, kalau bukan karena Qiao Mu tahu Yao Shu sedang berpacaran, dan kekasihnya itu tidak mungkin adalah Yao Shu, Qiao Mu pasti mengira kalau Yao Shu menyukai Han Su.
"Mumu, belakangan ini sepertinya kamu sedang butuh uang, bagaimana kalau aku pinjami dulu?" Tanya Yao Shu.
"Tidak perlu, aku masih bisa bertahan."
Qiao Mu tidak suka berhutang pada orang lain, dia tidak bisa mencari pinjaman ke mana-mana hanya demi uang, Yao Shu tidak sama dengan Chi Xia, hubungannya dan Yao Shu belum sampai tahap bisa membicarakan uang.
***
Saat kembali ke asrama, Chi Xia sedang menelepon, beberapa saat kemudian, Chi Xia akhirnya menutup teleponnya.
Qiao Mu lalu berkata dengan nada bercanda, "Selesai melakukan panggilan internasional dengan Gu Cheng, bibirmu tersenyum sampai tidak bisa menutup ya."
Chi Xia memutar matanya, "Aku dan dia adalah golongan jet lag, kamu kira mudah untuk melakukan panggilan? Masih saja menertawakanku!"
Gu Cheng adalah kekasih Chi Xia yang sekarang sedang bersekolah di luar negeri, dua orang itu bersama sejak SMA, Qiao Mu sudah mengenal mereka dari pendekatan sampai bersama, tentu saja tahu seberapa dalam perasaan mereka.
Sayangnya, Gu Cheng tidak melanjutkan sekolah di dalam negeri, dan memilih melanjutkan ke luar negeri, Chi Xia setelah mengetahuinya sama sekali tidak menangis dan ribut, walaupun dia merasa tidak rela, tapi dia sama sekali tidak menahannya.
Saat itu Chi Xia berkata dengan tenang, "Pergilah, aku akan menunggumu, kalau di tengah-tengah nanti kita putus, berarti cinta kita belum cukup! Kalau saat kamu kembali kita masih saling mencintai, maka kita langsung saja ke Biro Urusan Sipil!"
Ada kalanya Chi Xia bersikap tenang dan sangat realistis, dia bisa mengurusi urusan percintaannya dengan penuh kesadaran tinggi.
Qiao Mu tidak tahu apakah waktu 4 tahun akan merubah mereka atau tidak, dia hanya tahu waktu sepuluh tahun sudah membuat dirinya dan Li Yan berubah drastis.
Kakak …
Dulu pernah ada seseorang yang memperlakukannya bagai perhiasan.
Hanya saja, sekarang orang itu sudah tidak ada lagi!
Qiao mu ingat waktu kecil, Qiao Ya selalu membandingkan segala sesuatu dengannya, dan berebut dengannya, bahkan Qiao Ya juga ingin masuk dan mengganggu hubungan Qiao Mu dengan Li Yan.
Waktu itu, Qiao Mu dan Li Yan cukup dekat, Qiao Mu selalu mengikuti Li Yan, dan Li Yan yang selalu angkuh dan dingin tidak pernah mengucilkannya.
Qiao Ya cemburu, dia marah dan berkata, "Qiao Mu, jangan jadikan dia seperti paman kandungmu, ingat kamu itu adalah orang luar! Dia adalah paman kandungku!"
Menghadapi Qiao Ya yang marah, Qiao Mu hanya tertawa polos tanpa dosa, "Aku tahu dia bukan pamanku, dia adalah kakakku."
Kemudian Qiao Ya akan marah dan berlari ke hadapan Li Yan untuk melapor, "Paman, lihat muka Qiao Mu lebih tebal dari kulit pohon, dia selalu mengikutimu, menyebalkan!"
Li Yan malah menjawab santai, "Kalau merasa kesal maka jangan melihatnya, Qiao Ya, kamu selalu menindas adikmu sendiri, apa tidak bosan?"
Qiao Ya menangis dan berlari dari sana, sementara Qiao Mu malah tertawa senang.