Di sebuah ruang yang memiliki ukiran dengan desain yang kompleks serta tirai yang sangat tebal.
Terlihat bahwa pintu ruangan itu juga tidak terkunci. Meski pintu itu terlihat tebal dan berat, namun pintu itu menunjukkan celah kecil yang terbuka dengan pelan.
Sambil melangkah ke sana, setiap langkah Ji An'an seperti menginjak ujung pedang yang menyakitkan.
Sekilas, di tempat tidur besar yang mewah itu terdapat seorang pria yang telanjang dada sedang memeluk wanita di tangannya dengan mesra.
Wanita itu bersandar di lengannya, rambut panjangnya berantakan di atas wajah kecilnya, dan tubuhnya ditutupi dengan tanda ciuman yang membekas jelas di sana.
Tangan dan kaki Ji An'an seolah mati rasa ketika melihat pemandangan kecil ini. Darah dalam tubuhnya seolah telah membeku karena dinginnya situasi yang dilihatnya.