Napas Ji An'an masih lemah, ia bermimpi melihat dirinya menari sambil terbang ke bawah awan yang diliputi sinar matahari. Awan-awan itu juga dikelilingi dengan tangga yang indah, dan awan itu berbentuk hati juga terasa seperti marshmallow.
Ji An'an mulai melangkah setapak demi setapak dengan pelan. Ia ingin pergi ke dunia yang tidak memiliki penderitaan atau kesedihan.
Tiba-tiba tumbuhan yang sangat besar dari bawah dengan cepat menumbuhkan akar dan daun. Pertumbuhannya yang cepat seakan sedang mengejarnya.
Senyuman Ji An'an hilang, ia mulai berlari ke depan, "Ayah… tunggu aku…."
Sayangnya, sebuah sulur telah berhasil melilit pergelangan kakinya… membuatnya panik dan menatap ke langit.
Pintu surga perlahan-lahan tertutup.
"Ayah, ayah!!!" Ji An'an memanggil dengan suara yang pelan.
Beiming Shaoxi memegang satu tangannya, matanya seperti dibalut oleh es, "Ji An'an, Ji An'an! Ji An'an!!!"