Setelah makan malam, Kakek Beiming secara pribadi mengantar Ji An'an hingga ke gerbang utama rumah keluarga Beiming dan berkali-kali memintanya untuk menginap.
"Gadis desa, lain kali datanglah lagi untuk bermain." Beiming Yechen tersenyum, dan memasukkannya ke dalam mobil.
Di bawah cahaya lampu yang ada di jalan menuju gerbang, bulu mata Beiming Shaoxi yang panjang membentuk bayangan dan wajahnya juga sedikit tertutup bayangan. Kulitnya sangat putih, dan bibirnya juga kemerahan, ia seperti keturunan keluarga kerajaan.
Mobil itu melaju di sebuah jalan panjang…
"Jangan takut aku tidak akan mengganggumu, akulah yang seharusnya takut." Ji An'an gugup, dan kini ia bersama iblis itu lagi.
Beiming Shaoxi tersenyum licik sambil jarinya menekan tombol CD yang ada di mobil.
Sebuah komputer layar touchscreen super tipis muncul, dan sebuah gambar muncul…
[Nancheng, jangan pergi, jangan tinggalkan aku...]
Suara yang familiar itu membangkitkan ingatan Ji An'an tentang kejadian malam itu.
Di bawah bayang-bayang lampu, Ji An'an langsung melemparkan dirinya ke pelukan Beiming Shaoxi, ia mendekap dengan lembut, menarik mantelnya yang panjang, dan tanpa sadar mereka masuk ke dalam president room.
Ji An'an yang mengambil inisiatif? !
Mata biru Beiming Shaoxi tampak acuh tak acuh, kemudian ia mulai mengejek, "Coba lihat baik-baik, bagaimana kamu merayuku~"
Di layar video, Ji An'an terlihat sangat mabuk dan kacau, rambutnya mirip seperti rambut singa, dan wajahnya hampir tidak terlihat.
Beiming Shaoxi terlihat sangat tampan dan mempesona dengan setelan jas yang berpola emas.
Setelah masuk di hotel, Ji An'an menyekapnya seperti menyekap gurita.
Walau didorong pergi, Ji An'an bergegas mendekapnya lagi dan lagi dengan gigih, ia memeluk Beiming Shaoxi dengan erat.
[Nancheng, tolong, kamu boleh minta aku melakukan apa saja… asal jangan tinggalkan aku...]
[Tiga tahun, berapa tahun lagi kamu berencana untuk menghilang?]
[Gu Nancheng! Aku suka kamu!]
Ji Anan yang sedang mabuk mengungkapkan semua rasa takut yang selama ini ia sembunyikan. Ia berdiri sambil berjinjit untuk memegangi wajah Beiming Shaoxi, dan mencium bibir atasnya.
…...
Pipi Ji An'an tampak memerah, dan rasanya ia ingin sekali membuat lubang dan masuk ke dalamnya. Ia benar-benar merasa sangat malu untuk bertemu dengan siapapun sekarang.
"Eh, Kenapa kamu tidak menontonnya lagi?" Beiming Shaoxi langsung menatapnya Ji An'an.
"Aku mabuk saat itu…."
"Nona Ji, apakah kamu selalu tidak terkendali saat ia mabuk dan mengikuti pria asing manapun untuk masuk ke dalam kamar, mencium dengan paksa dan termasuk pelayanan seks?"
Ji An'an merasa sangat tidak enak hati mendengar Beiming Shaoxi berkata seperti itu kepadanya. Ia tidak menyangka dirinya sampai seperti ini karena tidak bisa melepaskan Gu Nancheng.
Beiming Shaoxi mengira ia sengaja menggunakan wine untuk berpura-pura mabuk supaya bisa mendekatinya. Ia tidak akan percaya bahwa Ji An'an telah salah melihat orang.
"Kalau aku menciummu, apakah kamu tidak bisa menghindarinya? Jika aku mengikuti kamu kembali ke hotel, apa kamu tidak bisa mengusirku?" Ji An'an menyerang balik, ketika Beiming Shaoxi berusaha menyudutkannya.
"Mabuk."
Beiming Shaoxi menyalakan rokoknya sambil menyipitkan matanya.
Dengan kepribadiannya yang seperti ini, seharusnya ia tidak rela disentuh oleh wanita yang tidak dikenalnya. Seakan-akan ia terjebak dalam kejahatan tadi malam, dan ia tidak bisa menghindarinya…
Ji An'an menciumnya, dan ini kali pertama bagi Beiming Shaoxi bisa memiliki hasrat untuk melakukannya. Saat itu ia merasa seperti orang yang dipengaruhi oleh obat cinta yang besar, sehingga membuatnya tidak bisa menghindarinya.
"Ternyata Tuan Muda Beiming kalau mabuk dia tidak bisa menolak orang seperti ini. Apakah setiap wanita yang datang akan kamu tiduri? Kamu suka wanita yang mengikutimu hingga ke kamar dan menciummu ya, termasuk melakukan pelayanan seks? Hobi seperti ini bukankah sangat unik?" Ji An'an tanpa malu-malu, Meniru nada bicara Beiming Shaoxi, "Keperjakaanmu yang selalu kamu jaga hingga kamu berumur 28 tahun telah dihancurkan olehku, dalam hatiku jelas sangat bahagia, apalagi yang perlu ditutupi?"
"...."
"Itu karena kamu tidak pernah menyentuh seorang wanita. Jangan berterima kasih padaku, terima kasih atas keberuntunganmu!"
Beiming Shaoxi melontarkan senyum tipis, jari-jarinya yang panjang meremas rokok di asbaknya yang berwarna emas, "Cara dan gaya bicara Nona Ji selalu….."
"Unik!" Ji An'an memotong kalimatnya dengan dingin.
[Nancheng, apa yang kamu lakukan... ngg...ah...ah, sakit.....]
Suara yang intim itu tiba-tiba terdengar cukup keras, dan suasana di dalam mobil seketika langsung menjadi sangat ambigu.