"Kamu tidak boleh menghiraukanku. Kalau kamu tidak memperdulikanku, siapa yang mempedulikanku….?"
Ji An'an terdiam.
Kemudian, terdengar seorang pelayan sedang mengetuk pintu. Ia datang untuk mengantarkan segelas susu. Ji An'an awalnya perlu berusaha untuk menyingkirkan tangan pria itu. Namun setelah beberapa lama, ia akhirnya bisa melepaskannya dan membukakan pintu.
Lalu, ia pun segera mengambil susu itu. Akan tetapi saat mau mengucapkan terima kasih kepada pelayan, ia malah melihat Beiming Yechen sedang bersandar di samping pintu untuk menunggunya.
Ji An'an terkejut, "Beiming Yechen, kamu sudah bangun?"
"Aku ingin pulang." Ucap Beiming Yechen menundukkan kepala menatap ke lantai. Tampaknya pria ini sudah lama berdiri di sana, seolah sedang memikirkan sesuatu.
Apakah dia tidak tidur semalaman?