Gu Nancheng berlutut dengan satu kaki. Ia seketika memegang tangan Ji An'an dan mencium punggung tangannya, "Sejak kamu kecil, aku sudah menunggu hari ini… alasanku ada bersamamu selama ini adalah demi bisa menjadi suamimu."
Tatapan Ji An'an seketika menatap bingung. Ia seolah melihat masa lalu saat Gu Nancheng masih muda dan memasangkan cincin yang terbuat dari rangkaian bunga ke jemarinya. Tepat di bawah sinar matahari yang cerah, pria ini melamarnya.
Seakan mengejar momen tertentu, Gu Nancheng seketika menariknya dan berlari melewati gunung hingga sampai di sebuah gereja sepi yang tidak banyak dikunjungi orang-orang.
Kala itu, cahaya matahari tampak melewati kaca dan menyinari kursi panjang di ruang khotbah itu.