Hari sudah larut malam, matanya tampak bengkak karena menangis. Ji An'an tertidur sambil memeluk foto album itu, hingga terbawa ke dalam mimpinya. Walau demikian, keningnya mengerut dengan erat. Ia merasa sangat tidak tenang saat melihat mimpinya.
Pelayan dalam kamar menyalakan wangi-wangian yang bisa membantunya untuk tidur...
Ji An'an mencium aroma itu perlahan-lahan dan tubuhnya yang tegang itu agak santai.
Ji An'an yang tertidur lelap sama sekali tidak menyadari ada seorang pria yang sedang duduk di kursi.
Beiming Shaoxi merindukannya, ia hanya ingin datang untuk melihatnya sekilas dan langsung pergi. Tetapi tubuh Ji An'an seakan memiliki sesuatu yang menarik, sesuatu yang mampu membuat Beiming Shaoxi kesulitan untuk pergi meninggalkannya begitu sekali melihatnya.
Sepanjang malam, Beiming Shaoxi seperti kehausan akan wajah Ji An'an yang sedang tertidur, seakan tidak bisa melakukan apapun selain melihat wajahnya...