"Apa?" Ji An'an membuka mulut dan langsung terbatuk. Ia seakan baru mengalami mimpi yang amat buruk.
Obat bius yang terlalu banyak membuatnya pusing. Sekarang, masih belum bangun secara total.
Beiming Yechen perlahan memberikan air kepadanya lalu memberikan obat untuk lukanya.
"Yechen…. Kamu mengapa bisa ada di sini… aku di mana…. Sakit sekali….."
Ji An'an mengerutkan keningnya, seperti seorang anak yang penuh dengan ketidaktenangan.
Mata Beiming Yechen yang merah berkata, "Kamu mengirimkan pesan untuk aku datang, apakah kamu sudah lupa? An'an, apakah kamu sakit? Lukanya masih sakit, ya?"
Luka bekas operasi Ji An'an masih terasa sangat sakit, lalu kepalanya juga sangat sakit.
Obat bius yang masih meredam indra perasanya masih memberi dampak yang membuat pemikirannya agak lambat….
Sambil memegang tangan Beiming Yechen dengan erat, Ji An'an berkata, "Aku ingin pulang ke rumah…."
Ji An'an tidak menyukai tempat ini, sakit sekali.