Seketika terlihat sepasang lampu depan sebuah mobil tua yang tampak menyilaukan dan memecah derasnya air hujan.
Sebuah mobil mewah nan klasik itu berhenti di depannya.
Kemudian dari dalam mobil itu, keluarlah seorang pria berkepala botak yang bertato ular. Pria itu berjalan membungkuk dan mengambilkan payung kecil. Saat dibuka, payung itu tampak seperti topi yang tidak cocok digunakannya.
Dengan hormat, pria botak itu membuka pintu mobil belakang. Setelahnya, pria yang tampan itu berjalan turun dari mobil.
Wajah Ji An'an yang suram, matanya mulai menyipit untuk beberapa saat.
Gu Nancheng tersenyum menggoda, "Baru saja datang, mengapa sudah mau pergi?"
Pria botak bertato ular yang berdiri di belakangnya itu dengan hormat membawakan payung untuknya.
"Bukankah Tuan Gu tidak memperbolehkan aku masuk, ya? Aku ingin… taruhan itu sudah tidak perlu ditepati lagi." Wanita ini perlahan-lahan berjalan ke depan.