Tatapan Gu Nancheng seperti serigala, licik, egosi dan jahat.
Matanya itu menyapu sekilas ke wajah Ji An'an dan dengan cepat mengingat wajah itu.
Ya, malam di kapal pesiar, ingatan yang masih sangat segar di kepalanya.
"Katanya hari ini keberuntungan Tuan Gu sangat bagus, aku ingin sekali memberikanmu sebuah hadiah yang besar." Ucap Ji An'an sambil tersenyum lebar.
Orang bersarung tangan putih dan berdiri di belakang meja kartu itu mengulurkan tangan sambil mengisyaratkan hal yang ingin dipertaruhkan oleh wanita ini.
"Aku tidak memiliki benda yang dapat dipertaruhkan. Aku mempertaruhkan hidup seseorang saja."
Mendengar perkataan itu membuat beberapa penjudi di sana sangat terkejut.
Ji An'an cukup cantik, area matanya yang indah sudah menarik banyak sekali tatapan dari pria di ruangan VIP itu.
Mendengarkan taruhan hidup seseorang, para pria itu dengan jelas memperlihatkan nafsu cabul kepadanya.