Dalam hati Ji An'an merasa hancur dengan dingin bertanya, "Kapan aku pernah menyinggungmu, hah? Kamu bahkan menantangku sampai seperti ini."
"Melawan? Memang kamu pantas dilawan?" Sindir Beiming Shilan, mengingat sekarang Ji An'an sudah seperti seorang tuan putri yang bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya. Apalagi semenjak Beiming Shilan pulang, ia sudah seperti sedang dilupakan.
Memikirkan ini, bagaimana mungkin Beiming Shilan rela posisinya di keluarga ini direbut begitu saja oleh wanita itu!
Selain itu, Ji An'an juga berani melawannya dan hanya menganggapnya sebelah mata.
Sebelum Kakek Beiming pergi, ia sudah mengingatkan berkali-kali untuk tidak menyiksa Ji An'an dan memintanya untuk membantu Ji An'an.
Sayangnya, Beiming Shilan sudah sangat sakit hati. Bahkan karena terlalu marah, hatinya terasa sakit seperti sedang ditusuk oleh pisau.
Menyuruhnya menjaga Ji An'an? Jangan harap!