Bertemu dengan Devian dan kemudian diajak ke sebuah tempat yang begitu indah dengan menyajikan pemandangan berupa sebuah danau yang terlihat seperti mempunyai air yang sangat jernih membuat Peyvitta merasakan yang namanya bahagia.
Bahagia itu memang sudah ada di tangan Semesta sehingga tidak bisa dikira akan datang dari mana dan dari siapa.
Peyvitta memperhatikan Devian sejenak sambil berpikir akan sebuah hal dengan santai. "Kak ..." panggil Peyvitta dengan sangat lembut.
Devian yang mendengar kalau Peyvitta memanggilnya menjadi melirik ke arah di mana Peyvitta berada. "Ada apa, hm?" tanya Devian dengan suara yang terdengar serak.
Glek
Percayalah dehaman Devian yang begitu lembut yang baru saja masuk ke telinga Peyvitta mampu menarik saliva yang semula ngumpul dalam mulut Peyvitta menjadi tertelan dengan sendirinya.
Kenapa makin ke sini mantan gue makin meresahkan ya?