Rasa tidak percaya yang tengah dia pikirkan sekarang hancur begitu saja saat Reynard menghentikan motornya di tempat ice tea tersebut. Memang rasa tidak percayanya sudah terpecahkan, tapi tetap saja Pelvetta masih kebingungan.
"Tempatnya sama dengan yang sudah dilalui kan?" Reynard bertanya, sebab dia semula masih ingat apa yang sudah dia lalui yang kemudian Pelvetta berucap kalau dirinya ingin itu.
Pelvetta menganggukkan kepalanya. "Iya sama, gak papa gitu kalau beli minum dulu?" Pelvetta merasa tidak enak kalau harus membuat Reynard menunggu.
"Silakan." Dengan begitu enteng Reynard berucap. Reynard tidak akan menghentikan motornya di tempat ini kalau dirinya merasa keberatan.
"Lo mau rasa apa, biar gue pesenin?" Pelvetta menanyakan hal tersebut terlebih dahulu sebelum akhirnya Pelvetta memesan minuman tersebut.
Reynard menggelengkan kepalanya. "Gak perlu," tolak Reynard dengan datar.
"Hm." Pelvetta kemudian berjalan ke tempat tersebut untuk memesan minuman.
