Peyvitta melirik ke arah belakang. Peyvitta melirik cowok yang sekarang tengah melangkahkan kakinya dengan menggunakan seragam olahraga yang berbeda dengan cowok atau murid SMA Permata yang lainnya.
Peyvitta kembali melirik ke arah depan dan terus melangkahkan kakinya. Cowok itu melirik ke arah belakang. Cowok itu memperhatikan Peyvitta yang sekarang tengah melangkahkan kakinya untuk kembali ke lapangan.
Sepanjang permainan berlangsung, isi pikiran Peyvitta seolah ikut dengan cock yang terus beralih dari tempatnya ke tempat lawan. Pikiran Peyvitta ikut terbang. Isi pikiran Peyvitta sekarang dipenuhi oleh kejadian yang baru saja terjadi barusan.
Alasan yang membuat Peyvitta bisa bertemu dengan cowok yang notabenenya adalah murid baru itu bukan sebab murid baru itu bolos atau mereka berada di kelas yang sama sehingga jadwal olahraganya sama.