"Kamu juga sekarang jadi berani membentak Papah? Kamu mau seperti dia?!"
"Aku gak suka sama apa yang Papah lakukan! Tindakan Papah keterlaluan! Papah jahat!" teriak Pelvetta.
Herman sudah muak sama tingkah Pelvetta yang sekarang menjadi membela Peyvitta. Herman sudah geram, hingga akhirnya dia kembali berniat untuk menampar anak yang biasa dia manjakan, karena dia membela Peyvitta.
Peyvitta lagi-lagi menahan tamparan yang hendak dilayangkan kepada kembarannya. "Aku gak akan membiarkan Papah menampar Vetta!" tekan Peyvitta.
Herman menatap Peyvitta dengan tatapan yang begitu geram. Peyvitta sampai saat ini tidak melepaskan tangan Herman. Peyvitta tidak akan sanggup kalau dirinya melihat kembarannya yang ditampar oleh Papahnya.
Pelvetta melihat sendiri kalau Papahnya hendak menampar dirinya. Pelvetta merasa begitu sakit, kenapa orang yang biasanya membela dirinya malah berniat untuk menampar dirinya. "Papah jahat! Tampar aku Pah! Tampar!" tantang Pelvetta.