"Hm, Vian takut kalau Ayah, emh—
"Apa?" tanya Ardian.
Ardian semakin curiga saat anaknya menjawab dengan nada yang sedikit gugup. Devian bingung bagaimana menjawab apa yang sudah Ayahnya tanyakan.
Devian tidak mau kalau apa yang dia ucapkan bukan menjadi jawaban, tapi malah menjadi sebuah ide yang nantinya bakalan Ayahnya lakukan. "Gak ada."
Devian tidak mau melanjutkan kalimatnya. Devian lebih memilih untuk tidak melanjutkan kalimatnya, karena dirinya bingung bagaimana melanjutkan kalimat itu.
"Kamu keringatan?" tanya Ardian sambil terus memperhatikan wajah anaknya.
Ardian memperhatikan keringat yang sekarang tengah mengalir. Devian memang masih berkeringat, apalagi dengan dirinya yang langsung berlari dan mencari di mana Ayahnya berada. Devian menyeka keringat yang dia rasakan.
"Ayah," panggil Devian.
"Apa?" jawab Ardian dengan begitu santai.
"Vian mau tanya." Devian ingin menanyakan sesuatu yang baru saja dia ingat.
"Silakan," jawab Ardian dengan begitu enteng.