"Pegang ucapan Ayah!"
Ardian menganggukkan kepalanya. "Iya." Sedari tadi Ardian dengan santai mengiyakan apa yang sudah anaknya katakan. Ardian tidak menolak atau pun membantah apa yang sudah anaknya katakan.
Devian berpikir sejenak. Devian memikirkan apa yang sudah terjadi sebelumnya dan menghubungkannya dengan kalimat yang sudah Ayahnya ucapkan.
Devian tanda tanya kenapa sekarang Ayahnya menjadi semakin serius lagi. Devian tahu bagaimana karakter Ayahnya, tapi karakter yang sekarang sudah berbeda lagi.
"Ayah," panggil Devian.
"Apa?"
"Jangan macam-macam sama Vian Yah!"
Ardian menggelengkan kepalanya dengan sebuah ekspresi yang terlihat begitu santai. "Tidak akan. Ayah tidak akan macam-macam sama kamu," jawab Ardian dengan nada yang begitu santai.
"Bener?" tanya Devian.
"Iya, karena Ayah hanya akan melakukan satu macam." Sebuah senyuman miring terukir dengan begitu jelas di bibir seolah Ardian.