Thea merasa malu. Apalagi saat Ghirel terus menerus menggodanya. Marvin sudah duduk di meja ruang tamu. Tentunya menunggu Thea yang sedang bersiap setelah digoda habis-habisan oleh Ghirel.
Di temani Ghirel, Marvin menyesap segelas jus jeruk yang sangat segar di pagi hari.
"Kelas dua belas juga?" Tanya Ghirel basa-basi pada Marvin. Dia sudah menganggap Thea seperti anaknya sendiri. Dia juga harus mengenal baik siapa yang berani mendekati Thea. Ghirel bukannya tidak tahu. Melihat mata Marvin saja dia tahu bahwa pemuda yang seumuran dengan Arion itu memiliki rasa ketertarikan pada Thea.
Marvin mengangguk sopan. "Iya Tante... saya, temannya Arion juga." Jawab Marvin dengan suara yang terdengar ramah.
Ghirel tersenyum. Menyesap secangkir teh hijau miliknya. Tiba-tiba, gadis itu dikejutkan dengan sang suami yang datang dari belakang. Mengecup pipinya dengan sangat mesra.
"Selamat pagi sayang... eh? Ada tamu?" Kata Afka saat menyadari ada Marvin di depan istrinya.