Ghirel menelisik ekspresi Afka saat dirinya mengungkit mengenai Richard. Dia mencoba mencari sebuah kebohongan atau setidaknya bisa menemukan sesuatu yang janggal.
Namun, Ghirel tak berhasil menemukannya. Afka terlihat sangat tenang.
"Kau merindukan si brengsek itu sayang?" Tanya Afka.
Ghirel terkesiap. Plaster di tangannya terjatuh seketika. Menggelinding menuju pintu dan di ambil oleh putra mereka.
"Tidak. Aku hanya... bukankah dia juga adalah penjahat?" Ghirel mencoba untuk tidak gugup. Dia takut Afka akan menaruh curiga padanya.
"Jangan membahas pria lain saat bersamaku sayang. Aku tidak menyukainya." Kata Afka. Dia beranjak dari depan Ghirel, menghampiri putranya. Sedangkan Ghirel masih mematung dengan pikirannya sendiri.
Apa Afka benar-benar membunuh Richard?